Penulis di hari pertama sekolah mengantar anak yang baru masuk Kelas 1 Sekolah Dasar. Anak saya yang bernama Ihsan Kamil Nur Mubarok, bersekolah di SD Negeri 3 Cibiru Kecamatan Kawali Ciamis. Insya Alloh penulis berkomitmen mengantar dan menunggui anak, minimal setengah tahun atau paling tidak sampai anakku kenal pada teman-temannya dan lingkungannya.
Ternyata di Ibukota Negara Jakarta pun ada banyak orang-tua yang mengantar Putera/i-nya di Hari Pertama Masuk Sekolah. Salah satu contohnya aalah Suryan Widati Muhadjir Effendy. Istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mengantar Puteranya di Hari Pertama Masuk Sekolah pada hari Senin, tanggal 15 Juli 2019.
Hari pertama masuk sekolah, Suryan Widati Muhadjir Effendy, mengemukakan pentingnya peran orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah, khususnya bagi anak yang menjadi siswa baru. Mengantarkan anak tersebut, menurutnya, penting dilakukan agar anak percaya diri masuk pada lingkungan sekolah yang baru.
“Hari ini saya mengantarkan Tyo putra saya ke sekolah, dan ini hari pertamanya masuk sekolah duduk di kelas 1 SD. Sebelumnya Tyo masih TK, dan sekarang masuk SD. Saya selalu menjaga suasana hati dan kepercayaan dirinya, hal itu sangat penting,” ucap Istri Mendikbud yang lebih akrab disapa Wida Muhadjir Effendy, saat mengantarkan putranya ke sekolah, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/07/2019)
Harbantyo Ken Najjar (Tyo), kata Wida, di hari pertama masuk sekolah pagi ini sudah bangun tidur sejak pukul 05.15 WIB (pagi). “Saya bangunkan Tyo pukul 05.15 pagi. Pelan-pelan saya bangunkan, kemudian saya ajak makan pagi. Saya menjaga suasana hatinya agar hatinya senang menjalani hari pertama sekolahnya, karena bagaimanapun ini hari pertama Tyo masuk sekolah, mendapatkan lingkungan yang baru dan berbeda dengan sekolah sebelumnya,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, Wida mengatakan bahwa anak perlu mendapatkan dukungan, khususnya orang tua agar anak merasa bahwa sekolah baru sama menyenangkan dengan sekolah sebelumnya. “Anak harus yakin bahwa di sekolah baru ini nanti akan mendapatkan banyak teman, guru-gurunya juga lebih banyak, bisa menjadi lebih pintar,” terangnya.
“Satu lagi, untuk menjaga suasana hati anak, usahakan jangan telat sampai di sekolah. Agar anak kita tidak merasa bersalah di depan teman-temannya,” katanya.
Sebagai informasi bahwa di hari pertama masuk sekolah Tahun Pelajaran 2019-2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengunjungi empat sekolah di Jakarta dan Kabupaten Tangerang, yakni SD Muhammadiyah 5 Jakarta Selatan, SD Negeri 3 Kabupaten Tangerang, SMA Negeri 13 Kabupaten Tangerang, dan lembaga pendidikan Permata Insani Islamic School Kabupaten Tangerang.
Dalam kunjungan tersebut, Mendikbud mengimbau kepada seluruh pelaku pendidikan (sekolah, keluarga, dan masyarakat) untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi siswa, khususnya bagi siswa baru yang memasuki masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS).
“Dalam kunjungan saya ke sekolah di hari pertama masuk sekolah ini, ingin memastikan bahwa pada masa pengenalan lingkungan sekolah telah dipersiapkan dengan baik oleh pihak sekolah. Saya berharap kepala sekolah, guru, kakak kelas, orang tua, dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah dapat menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menggembirakan bagi para siswa, khususnya para siswa baru yang memasuki masa pengenalan lingkungan sekolah,” ujar Mendikbud, saat mengunjungi beberapa sekolah tersebut, Senin (15/07/2019).
“Guru harus betul-betul mencermati setiap peserta didiknya, jangan sampai memiliki pandangan negatif terhadap anak didiknya, karena setiap anak memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing,” tambah Mendikbud.
Pada masa PLS bagi siswa baru, Mendikbud juga mengimbau kepada sekolah untuk menerapkan sistem Kakak Asuh dan Adik Asuh yang telah diterapkan di SD Muhammadiyah 5 Jakarta Selatan. “Saya berharap kakak-kakak kelasnya dapat menjaga dengan baik dan memberikan perlindungan kepada adik-adik kelasnya. Tugas kakak asuh melindungi, mengarahkan, dan mengawasi. Jauhkan segala tindak kekerasan di sekolah,” pesan Mendikbud.
Pada kesempatan kunjungan Mendikbud tersebut, turut hadir para orang tua yang mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Mendikbud berharap para orang tua dapat menjadi pendidik yang utama bagi anak-anaknya. “Pendidikan anak tidak hanya tanggungjawab sekolah, tetapi orang tua tetap menjadi pendidik yang utama. Saya berharap kerja sama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan. Gunakan dengan baik wadah Komite Sekolah,” ucap Mendikbud.
Mendikbud juga mengimbau kepada seluruh pelaku pendidikan tersebut untuk memperhatikan kebersihan (higienis) makanan dan minuman di kantin sekolah. “Tolong jaga kebersihan sekolah, termasuk kantin sekolah. Sekolah bisa bekerja sama dengan Puskesmas untuk penyajian makanan dan minuman yang sehat bagi siswa. Orang tua juga saya imbau untuk turut mengawasi makanan dan minuman yang di konsumsi oleh anaknya masing-masing,” pesan Mendikbud.
Sumber:
- kemdikbud.go.id
Ternyata di Ibukota Negara Jakarta pun ada banyak orang-tua yang mengantar Putera/i-nya di Hari Pertama Masuk Sekolah. Salah satu contohnya aalah Suryan Widati Muhadjir Effendy. Istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mengantar Puteranya di Hari Pertama Masuk Sekolah pada hari Senin, tanggal 15 Juli 2019.
Hari pertama masuk sekolah, Suryan Widati Muhadjir Effendy, mengemukakan pentingnya peran orang tua mengantarkan anaknya ke sekolah, khususnya bagi anak yang menjadi siswa baru. Mengantarkan anak tersebut, menurutnya, penting dilakukan agar anak percaya diri masuk pada lingkungan sekolah yang baru.
“Hari ini saya mengantarkan Tyo putra saya ke sekolah, dan ini hari pertamanya masuk sekolah duduk di kelas 1 SD. Sebelumnya Tyo masih TK, dan sekarang masuk SD. Saya selalu menjaga suasana hati dan kepercayaan dirinya, hal itu sangat penting,” ucap Istri Mendikbud yang lebih akrab disapa Wida Muhadjir Effendy, saat mengantarkan putranya ke sekolah, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/07/2019)
Harbantyo Ken Najjar (Tyo), kata Wida, di hari pertama masuk sekolah pagi ini sudah bangun tidur sejak pukul 05.15 WIB (pagi). “Saya bangunkan Tyo pukul 05.15 pagi. Pelan-pelan saya bangunkan, kemudian saya ajak makan pagi. Saya menjaga suasana hatinya agar hatinya senang menjalani hari pertama sekolahnya, karena bagaimanapun ini hari pertama Tyo masuk sekolah, mendapatkan lingkungan yang baru dan berbeda dengan sekolah sebelumnya,” jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, Wida mengatakan bahwa anak perlu mendapatkan dukungan, khususnya orang tua agar anak merasa bahwa sekolah baru sama menyenangkan dengan sekolah sebelumnya. “Anak harus yakin bahwa di sekolah baru ini nanti akan mendapatkan banyak teman, guru-gurunya juga lebih banyak, bisa menjadi lebih pintar,” terangnya.
“Satu lagi, untuk menjaga suasana hati anak, usahakan jangan telat sampai di sekolah. Agar anak kita tidak merasa bersalah di depan teman-temannya,” katanya.
Sebagai informasi bahwa di hari pertama masuk sekolah Tahun Pelajaran 2019-2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengunjungi empat sekolah di Jakarta dan Kabupaten Tangerang, yakni SD Muhammadiyah 5 Jakarta Selatan, SD Negeri 3 Kabupaten Tangerang, SMA Negeri 13 Kabupaten Tangerang, dan lembaga pendidikan Permata Insani Islamic School Kabupaten Tangerang.
Dalam kunjungan tersebut, Mendikbud mengimbau kepada seluruh pelaku pendidikan (sekolah, keluarga, dan masyarakat) untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman dan nyaman bagi siswa, khususnya bagi siswa baru yang memasuki masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS).
“Dalam kunjungan saya ke sekolah di hari pertama masuk sekolah ini, ingin memastikan bahwa pada masa pengenalan lingkungan sekolah telah dipersiapkan dengan baik oleh pihak sekolah. Saya berharap kepala sekolah, guru, kakak kelas, orang tua, dan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah dapat menjadikan sekolah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menggembirakan bagi para siswa, khususnya para siswa baru yang memasuki masa pengenalan lingkungan sekolah,” ujar Mendikbud, saat mengunjungi beberapa sekolah tersebut, Senin (15/07/2019).
“Guru harus betul-betul mencermati setiap peserta didiknya, jangan sampai memiliki pandangan negatif terhadap anak didiknya, karena setiap anak memiliki keunikan dan keistimewaan masing-masing,” tambah Mendikbud.
Pada masa PLS bagi siswa baru, Mendikbud juga mengimbau kepada sekolah untuk menerapkan sistem Kakak Asuh dan Adik Asuh yang telah diterapkan di SD Muhammadiyah 5 Jakarta Selatan. “Saya berharap kakak-kakak kelasnya dapat menjaga dengan baik dan memberikan perlindungan kepada adik-adik kelasnya. Tugas kakak asuh melindungi, mengarahkan, dan mengawasi. Jauhkan segala tindak kekerasan di sekolah,” pesan Mendikbud.
Pada kesempatan kunjungan Mendikbud tersebut, turut hadir para orang tua yang mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Mendikbud berharap para orang tua dapat menjadi pendidik yang utama bagi anak-anaknya. “Pendidikan anak tidak hanya tanggungjawab sekolah, tetapi orang tua tetap menjadi pendidik yang utama. Saya berharap kerja sama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan. Gunakan dengan baik wadah Komite Sekolah,” ucap Mendikbud.
Mendikbud juga mengimbau kepada seluruh pelaku pendidikan tersebut untuk memperhatikan kebersihan (higienis) makanan dan minuman di kantin sekolah. “Tolong jaga kebersihan sekolah, termasuk kantin sekolah. Sekolah bisa bekerja sama dengan Puskesmas untuk penyajian makanan dan minuman yang sehat bagi siswa. Orang tua juga saya imbau untuk turut mengawasi makanan dan minuman yang di konsumsi oleh anaknya masing-masing,” pesan Mendikbud.
Sumber:
- kemdikbud.go.id
0 Comments